5 Tips Menanam Cabe Merah: Panen Melimpah Bebas Penyakit

Cabe merah besar

Tanilokal - Cabe merah merupakan salah satu komoditas yang paling hot. Hot rasanya, hot pula harganya. Untuk itu perlu kiranya menanam cabe merah pada waktu yang tepat dengan cara yang sehat. Harapannya supaya tanaman cabe merah dapat tumbuh dengan baik serta hasil panennya pun melimpah.

Pada dasarnya aktifitas pertanian ialah proses investasi jangka Panjang. Di mana keuntungan terbesar dari investasi ini berupa peningkatan kesuburan tanah pertanian.


Ketika tanah pertanian subur maka tanaman cabe merah pun dapat tumbuh dengan baik dalam jangka waktu yang lama.  Selain itu tanah yang subur akan membuat tanaman cabe merah menjadi efisien dalam menyerap nutrisi yang tersedia di tanah, hasilnya tanaman menjadi kuat dan tidak mudah terserang hama dan penyakit.


Dari sini maka penggunaan pestisida, fungisida dan pupuk kimia sintetis dapat ditekan. Sehingga biaya produksi menjadi murah, pada akirnya keuntungan yang didapat dari penjualan hasil panen cabe merah dapat maksimal.


Berikut 5 tips menanam cabe merah supaya panen melimpah bebas penyakit :


1. Benih Bersertifikat. Penentu dari keberhasilan dalam menanam cabe merah dimulai dari penggunaan benih berkualitas. Yaitu benih yang bebas penyakit serta telah mendapatkan sertifikat kelayakan dan keamanan dari kementerian pertanian.


Saat ini sudah banyak merk benih cabe merah bersertifikat yang bisa didapatkan di toko-toko pertanian maupun di toko online. Mulai dari merk Panah Merah, Known You Seed, Pertiwi, Jawara dan Permata Baru. Jenisnya sendiri ada dua macam, yaitu cabe merah keriting (CMK) dan cabe merah besar (CMB). 


Lakukan pembibitan terlebih dahulu dengan menggunakan seedtray selama 3-4 minggu. Media tanam yang dipakai berupa campuran pupuk kandang dan sekam bakar atau cocpeat dengan perbandingan 1:1.


Nantinya setelah bibit cukup umur lakukan pemindahan di lahan pembesaran atau polybag dengan jarak tanam 50 X 50 cm.


2. Pupuk Organik. Seperti yang sudah kita ketahui tanah merupakan rumah bagi beragam jenis mikroorganisme, diantaranya;  bakteri, jamur, actinomycetes, nematoda dan protozoa. 


Di mana makanan utamanya berupa bahan-bahan organik seperti sisa tanaman, kotoran ternak dan bangkai hewan. Yang nantinya akan dirombak menjadi senyawa penting penyubur tanah.


Mikroorganisme tersebut juga mampu mengurai bahan-bahan kimia sintetis dan logam berat, untuk itu keberadaannya dapat memperbaiki tanah yang tercemar. 


Tanaman dan mikroorganisme nantinya saling bersimbiosis dalam menyediakan bahan makanan dan menjaga satu sama lain dari berbagai macam serangan penyakit.


Nah, langkah yang bisa dilakukan supaya kesuburan tanah tempat menanam cabe merah dapat meningkat diantaranya: 

  • Tambahkan pupuk kandang dari kotoran kambing sebanyak 30-50ton/ha atau 2-4kg/tanaman. Bila diperlukan ulangi pemberian pupuk kandang setiap 4 bulan sekali dengan takaran 500gr/tanaman.
  • Gunakan Probiotik yang mengandung nitrobacter, nitrosomonas dan jamur mikoriza sebanyak 30-50 kg/ha atau 1-2gr/tanaman. 
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan akan unsur hara makro sebaiknya menggunakan bahan-bahan alami berikut ini:
  • Sumber N: Kocor tanaman cabe setiap 2 minggu sekali menggunaman fermentasi urin kelinci yang telah diencerkan dengan perbandingan 1:10 sebanyak 250ml/tanaman.
  • Sumber P : Tambahkan tepung tulang yang nantinya dicampur dengan tanah, takarannya 100-250gr/tanaman. Pemberian tepung tulang sebaiknya diulang setiap 3 bulan sekali.
  • Sumber K : Taburkan abu dari pembakaran kayu atau jerami padi dengan dosis 2 sendok makan/tanaman.
Dengan menggunakan pupuk tersebut nantinya tanaman cabe merah bisa tumbuh kuat, sehingga dapat hidup dalam waktu yang lama.

3. Mulsa Jerami Padi. Fungsi utama dari jerami padi bisa diibaratkan seperti atap sebuah rumah. Yaitu melindungi tanah dari panasnya sinar matahari sekaligus menjaganya agar tetap lembab.


Kelebihan utama dari jerami padi dibandingkan dengan mulsa plastik diantaranya; mampu menyerap air lebih banyak, menjaga sirkulasi udara di dalam tanah serta merupakan salah satu sumber bahan organik.


Selain itu jerami padi bisa menekan pertumbuhan rumput liar atau gulma yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman cabe merah. Kandungan seratnya yang tinggi juga sangat disukai oleh mikroorganisme khususnya jamur. 


Proses pengomposan jerami padi oleh jamur tersebut nantinya menghasilkan hasil samping berupa Phosphor dan Kalium yang bisa diserap oleh akar tanaman.


4. Tanam Sesuai Jadwal. Nggak mau kan ketika tanaman cabe merah sudah dirawat selama 3 bulan, tapi kemudian saat panen harga jualnya rendah ? 


Maka dari itu tanamlah cabe tepat pada waktunya.


Anda dapat mensiasatinya dengan cara melihat trend naiknya harga cabe merah pada tahun-tahun sebelumnya. Sebagai contoh pada tahun 2017 dan tahun 2018 harga cabe merah mulai merangkak naik terhitung mulai dari bulan Februari hingga bulan Juni. 


Untuk itu setidaknya lakukan penanam cabe merah pada bulan Oktober atau di akhir musim kemarau.



Panen cabe merah

Namun perlu diperhatikan bahwa harga cabe merah sulit diprediksi dan bisa anjlok hanya dalam hitungan hari. Tapi jangan khawatir, dengan teknik penanaman yang baik dan sehat tanaman cabe bisa berumur panjang, bahkan mencapai 1-2 tahun. 

Sehingga dapat dipastikan dengan menanam cabe merah dengan cara yang benar akan menghasilkan keuntungan yang cukup besar.


5. Lakukan Rotasi. Salah satu penyebab sulitnya mengendalikan wabah penyakit di lahan ialah maraknya sistem penanaman monocropping. Yaitu menanam satu jenis sayuran secara terus-menerus sepanjang tahun. 


Ketika lahan pertanian tidak pernah dilakukan rotasi tanaman, dampaknya jenis mikroorganisme yang hidup di dalam tanah berkurang secara drastis. Akhirnya penghuni tanah hanya didominasi oleh beberapa jenis mikroorganisme tertentu saja. Yang kebanyakan adalah pathogen penyebab penyakit pada tanaman.


Rotasi tanaman sendiri ialah menggilir jenis tanaman yang dibudidayakan di suatu lahan. Apabila lahan sudah pernah ditanami cabe merah, maka lahan tersebut tidak boleh ditanami sayuran dari keluarga Solanaceae seperti; kentang, tomat, terong dan paprika. 


Berikut contoh sederhana rotasi tanaman yang bisa Anda lakukan: Cabe - Kembang Kol - Legum - Jagung - bawang.


Dengan melakukan rotasi tanaman, jenis mikroorganisme yang hidup di dalam tanah menjadi lebih beraneka ragam. Bahkan kebanyakan mikroorgaisme tersebut akan melakukan simbiosis mutualisme dan membantu dalam menyediakan nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh tanaman.


Sebagai bonusnya tanaman cabe merah menjadi sehat, dapat dipanen berkali-kali dan terbebas dari penyakit.


Referensi :

Puslitbang Hortikultura (2015). Budidaya tanaman cabai merah
Sudarti, SP. BPTP Sulawesi utara (2016). Teknologi budidaya cabe merah
BPTP Sumatera Barat (2017). Budidaya cabai dalam pot/polybag
Priyasidarta, D. Tempo.co (2018). Karena teknik ini, petani cabai banyuwangi raup laba ratusan juta
Astro, M.M. Antaranews (2018). Para petani cabai di banyuwangi raup untung Rp350 juta per hektar
Rachman. F.F. Detik finance (2017). Pekan pertama 2017, harga cabai rawit merah melambung Rp 120.000/Kg
Katadata (2017). Harga cabai rawit masih tinggi
Rahayu. Y.A. Merdeka (2018). Awal tahun 2018, harga cabai masih tinggi hingga Rp 60.000 per Kg
Dore, J. Growveg (2009). How to grow chilli peppers
Chilli pepper madness (2018). A guide to growing chilli peppers
Albert, S. Harvest to table (2019). How to grow hot chili peppers
Smith, M.R. Verticalveg (2016). How to grow chillies in containers – introduction
Gambar :

0 Comments

Post a Comment