Pohon rambutan merupakan tanaman tropis yang menyukai panas sekaligus senang sekali dengan tanah yang banyak mengandung air. Semakin tanah yang ditum buhi pohon ini mengandung banyak air, maka pohon rambutan ini akan semakin cepat besar dan tinggi.
Di hutan, karena tanahnya cenderung lembab dan memiliki simpanan banyak air, pohon rambutan bisa tumbuh hingga setinggi 8-10 meter.
Hal ini karena pohon rambutan mendapatkan suplai air yang melimpah sekaligus harus bersaing dengan tanaman lain untuk mendapatkan sinar matahari yang banyak sehingga pohon rambutan bisa tubuh tinggi di dalam hutan.
Di daerah pemukiman, pohon rambutan jarang dibiarkan hingga tinggi. Umumnya pohon rambutan yang ditanam di daerah pemukiaman relatif pendek dan memiliki banyak percabangan yang menjulang ke samping. Hal ini sangat menguntungkan karena denga begitu ketika pohon ini mulai berbuah, maka pemilik pohon bisa dengan mudah memanen buahnya.
Meski pohon rambutan suka panas matahari, akan tetapi menurut penelitian, pohon rambutan bisa tumbuh dengan sangat optimal jika daerah tempat pohon ini tumbuh memiliki suhu rata-rata 25-30 derajad celcius.
Pohon rambutan termasuk salah satu pohon yang cepat besar. Namun kamu perlu berhati-hati jika memanjat rambutan, meski batangnya besar, namun jika usianya masih muda maka batang tersebut rawan patah.
Jangankan dipanjat, jika dahan rambutan yang berusia masih muda tersebut menghasilkan banyak buah, maka dahan tesebut akan melengkung dan tak jarang akan patah jika tidak disangga dengan bambu.
Kapan pohon rambutan mulai berbuah? Normalnya, musim puncak panen rambutan ada pada bulan November-Februari. Tentu tiap-tiap pohon dan tiap-tiap daerah akan berbeda jatuh temponya, namun penandanya adalah ketika sudah musim kemarau, maka pohon rambutan akan menghentikan sementara pertumbuhan batang dan daunnya karena pohon tersebut bersiap untuk memunculkan bunga lalu buah.
Jika buah rambutan ini tiba masa panennya sebelum turun hujan, maka beruntunglah yang memiliki pohon tersebut karena biasanya pohon rambutan yang panen pada musim kemarau akan memiliki rasa buah yang sangat manis dengan kandungan air yang tidak berlebihan sehingga sangat mudah untuk dimakan.
Sayangnya musim rambutan selalu identik dengan musim hujan. Kendalanya, kadang bunga rambutan gagal dibuahi pada waktu hujan.
Pohon yang mulai berbungan ketika musim hujan sebenarnya kurang menguntungkan karena hasil buahnya akan lebih sedikit jika dibandingkan dengan pohon rambutan yang berhasil dibuahi bunganya pada musim kemarau sehingga pada musim penghujan bunga tersebut telah berubah menjadi buah. Sekali lagi, semakin banyak pohon rambutan ini mendapatkan asupan air, maka buahnya akan semakin besar.
Pohon rambutan yang bisa menghasilkan buah dengan rasa manis sebenarnya memiliki ciri-ciri alami, yakni banyak semut yang suka bersarang atau mampir di pohon tersebut.
Semut-semut ini sebenarnya penanda bagus bagi kita yang mau membeli rambutan secara borongan di pemilik pohon, namun repotnya, ketika panen kita harus bersiap untuk bergumul dengan semut-semut yang merasa terusik dengan kehadiran manusia.
Hal yang perlu diingat ketika memanen rambutan, kita tidak boleh memetik buahnya saja; kita harus memetik buah rambutan sekaligus dengan tangkainya karena hal ini akan berpengaruh pada masa panen berikutnya.
Penjelasannya demikian, jika kita memetik tangkai buahnya, maka pohon rambutan akan terstimulasi untuk memunculkan ujung cabang baru yang produktif untuk musim panen berikutnya.
Sebaliknya, jika kita hanya mengambil buahnya saja dan meninggalkan tangkainya, maka tangkai yang tertinggal ini tidak akan menstimulasi pertumbuhan cabang baru sehingga pada musim panen selanjutnya, pohon ini akan berbuah sedikit.
Rata-rata bunga rambutan selalu muncul pada percabangan yang baru. Oleh karena itu jika dirasa pohon rambutan milikmu hanya menghasilkan buah sedikit padahal kamu sudah memberinya cukup nutrisi dan air, maka pangkaslah cabang-cabang yang lama agar nantinya pohon rambutan milikmu bisa berbuah banyak di cabang yang baru.
0 Comments
Post a Comment